Kamis, 18 Oktober 2018

Sop Buah ala...

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
wah, mimpi apa aku secepat ini ngapdet. wkwkwk

Anyway, ini cerita semalam. Seperti yang kujanjikan di status fb, akan buat full story nya hari ini. Sop buah ala-ala...
Jadi ceritanya aku ngajar bahasa Indonesia juga, sudah masuk pula pada bab teks prosedur. Nah di bagian terakhir pembelajaran teks prosedur, adalah tentang menyajikan data kegiatan ke dalam teks prosedur. Ada lah di buku tu gambar-gambar runut sepertinya cara buat sop buah deh.
Sebagai seorang guru ni, yang peduli pada bagaimana pembelajaran bisa dicapai dengan baik (eciee), tiba-tiba muncul ni bulb di atas kepala; aha! enak nih kalau buat langsung, oleh anak-anak. Harapannya adalah,,,, semoga students gue bisa lebih paham, lebih mau belajarnya. Secara ya, jam pelajarannya itu jam-jam zzzzz. Enak betul buat tiduran. Nasib lah itu jam segitu pas masuk bangunin anak-anak dulu dari tidurannya. aiya!

Nah, pas diusulkan buat sop buah, pada semangat '45 semuanya. Sambil masing-masing ngusulkan buah yang disukainya. Aih, kalau diturutkan semua, bisa ada 10 jenis buah dalam 1 cup tu, bisa penuh buah aja tuh, tak ada space untuk kuah (air), gak jadi sop dunk ya... Bayangkan ini, masa tebu mau dimasukin ke dalam resep sop buah gue. Jadi apa cyiiinnnn
Jadi, sebagai guru yang ehem, gue harus nge-cut deh ide tanpa batas itu. Tinggal lah sekitar 5 jenis bahan saja.
Pas hari H-nya abis zuhur itu pada melek semua. Maunya langsung dieksekusi abis sholat tu juga, padahal masuk jam 1 bo'. masih ada setengah jam-an. Biasanya ya, minta tambah waktu buat tiduran tu.

Setelah gitu-gini nyiapkan semua bahan-bahannya terus menjelaskan apa yang harus dilaporkan setelah sop buah nya ludes, sekitar jam 1.30 itu anak-anak pun mulai satu persatu membuat sop buah resepnya sendiri. Jadi, aku bilang sop buah ini dinamakan "sop buah ala...(terserah kalian mau buat nama apa)". Seru lho melihat anak-anak berdiskusi menamakan sop buah mereka. Ada yang ngasi nama "Sop Buah Six Squad", cuma mereka yang tau maksudnya.
Simak keseruan mereka di bawah ini:













beuh, ludes euy. enak betul katanya. Sampai ada tu sholeh yang nambah ngulang 3 kali. serius. anak-anak bilang "kita jualan aja besok2 zah". wkwkwk

Sambil menyantap sop buah ala-ala itu, rasanya tak henti aku mengingatkan anak-anak jangan sampai lupa laporannya. Harapan gue tinggi banget lho ya laporannya akan keren banget.

Tapi eh tapi aaaah, apakah pribahasa jauh panggang daripada api sesuai? huhuhuhu. (lebai ya aku.?! haha)
bayangkan beh, aku minta dibuat langkah-langkahnya secara ini kan teks prosedur ya. Ada yang cuma buat begini: 'masukkan semua buah ke dalam cup, susu, es batu, dan sirup, kemudian diaduk'. Aku merasa speechless guysssss. Itu namanya kesimpulan. Gak semua sih, beberapa aja. Akhirnya hari ini gue suruh ngulang, meski dengan meringis-ringis.
Sepertinya aku masih harus tetap berpikir keras biar pelajaran ku bisa masuk ya. Pray for me gaiss...

Cukup sekian yo, tengkiu.
wassalam




Senin, 24 September 2018

Bersatu teguh bercerai roboh



Bismillah
Setelah sekian lama (aduh kebanyakan kekata pembuka blogku macam gini semuo lebih kurang, gara2 jarang pake banget nge-blog. wkwkwkw), aku memutuskan singgah sejenak. Ade sesuatu menarik yang membuatku ingin menulis.
Beberapa hari lalu, aku post photo yang kat bawah ni di fb dan wa.
setidaknya, ketika memandang ini, hati teringat pada-Nya
 Eh ternyata, a lot of people (lebih dari 2 dihitung banyak kan ya? hihihi) curious and asking about it. So I thought, let me just write it down here, kronologi kejadiannya (what??).

Anyway, kalau dibilang kreatif, sesungguhnya I don’t really think I’m that creative. Aku cuma browsing sana-sini, nemu ide-ide yang berseliweran di internet, and then abra kadabra jadi. Eh, nggak sekilat itu dink, hampir 3 bulan baru selesai. Banyak faktor X, such as kelas yang terus dipakai sampai sore jadi tak berkesempatan untuk mendekornya lagi. Jadilah sisi dinding itu mengalami autumn parah, eh dormansi pohonnya. Baru beberapa hari yang lalu spring menyapa di kelas kami. Wkwkwkwkw
 Oke, ada yang nanya gimana buatnya. Let me tell you, tak susah sebenarnya. But you need bala bantuan. Aku punya 2 orang sejawat kece (Yani dan Nella). Ah, tanpa bantuan mereka ini, tak jadi barang ni. Ide kreatif pertama adalah how to make kelas ini semenarik mungkin, tak kosong melompong. Sekolah kami sampai sore, jadi setidaknya adelah sedikit goresan menginspirasi dan bermanfaat. Pada sisi dinding lain aku dah buatkan The Map, gambar di bawah ini.
thats me anyway. kalau ade yang penasaran nih. hah!
ini dibuat sebagai pengalaman belajar tak langsung bagi anak-anak. maafkan andai gambar tak betul-betul serupa.

Kembali ke laptop, eh ke niat asli ku (hah?). Nah, karena ini sekolah Islam Terpadu (IT), so we need sesuatu yang Islami, yang aplicable, tak hanya terpampang saja tapi juga bisa jadi amalan. So, timbullah ide, buat asma-ul-husna. Supaya tampak lebih kece, kita buat pohon asma-ul husna. Browsing sana-sini pakai kata kunci pohon asma-ul-husna, tampak satu yang bagus pake banget. But to us, it seem unreachable (think yourself why). We think over and over again. Ah, buat pohonnya aja dululah, yang lain nyusul. So, di suatu siang setelah anak-anak pulang, aku dan Nela ambil kuas dan cat hitam and we begin our masterpiece (masterpiece apaan coba?). Yani mana? Dia pegi beli bakso bakar-menurutku-, rupanya bawa balik bakso goreng plus nuget. Aiyya!  Eh, Yani punya tugasan lebih penting, mengetik asma-ul-husna dan mem-print. 
Time flies. Bulan berlalu. Dan setelah lebih 2 bulan, barulah tulisannya di print.
aduh ini gimana mutar fotonya? maap gini bentuknya
Oke, time flies again, barulah beberapa hari yang lalu, kami melibatkan anak-anak untuk menge-cat hasil print out dengan pensil warna yang mereka miliki. Ah, proses pengecatan adalah proses yang mengasikkan. Ada yang rapi betul ngecatnya, ada yang asal-asalan juga, ada yang antusias betul sampai tulisan dicat habis-habisan. Sobs! Sobs! Huhu. Anyway, itu indah. Mereka ambil peran. That’s how we want it. Setelah selesai digunting dan di-cek urutannya, barulah beberapa hari kemudian kepingan-kepingan ini ditempel. And taraaaaa! Kelas kita sudah bersemi. Kepingan2 yang kalau sendiri-sendiri tadi warnanya kacau balau, tapi setelah disatukan, it turns out very well. Ah! What a nice feeling.
what a nice feeling. did you feel that?! or, it just me.?
Oh, judul itu kenapa gak nyambung banget sama tulisan ya? Ahahah. Think it yourself! (dasar penulis payah)
Oke dear readers (entah ada ntah tidak), apapun tengkiu yang dah berkenan singgah. Muach!
Salam.

Kamis, 03 Mei 2018

Keranjang Kosong

Salam'Alaik
duhai setahun berlalu sejak terakhir aku menulis di blog ini. jangankan sarang laba-laba, lebah pun mungkin ikut bertandang.
anyway busway, what's with my title of post?
Keranjang kosong. Makna apa yang terkandung bagimu? well, bagiku yang semi ibu rumah tangga ini, keranjang kosong bisa membawa kebahagiaan. kau tau kenapa?
sebab,,,,, keranjang kosong bisa berarti dua, bagiku lho ya. tak taulah kamuh.
satu, keranjang kosong membahagiakan, sebab itu artinya, pakaian kotor dah selesai dicuci. Yu know lah kan? The laundry's done. isn't happiness? iya kan, itu kebahagiaan bukan?
nah, what the second one? of course it's next step kalau pakaian kering. Setrikaan lah kan. so when keranjang kosong, its also mean setrikaan dah tuntas. Selesai jadi ironman. happiness tu kan?
Nah, ternyata ya, kebahagiaan ibu rumah tangga itu tak jauh-jauh... dan tak ribet. sesimple keranjang kosong.
gambar dari google

nah lagi ni, ternyata kebahagiaan itu takkan berlangsung lama. hahahaha. tau kan maksudnya.?
karena besoknya, keranjang dah mulai terisi lagi. yeah, berulang dan terus berulang... dan ini cuma satu contoh pekerjaan berulang ini. tau sendiri saja.

well, segitu deh ya.
tengkiu yang sudi singgah dan bace. syukur2 nak jejak komen kat sini.
Salam.