Rabu, 10 Agustus 2016

Teteh

Bismillah

Teteh, itu nama panggilan biasa ku kepadanya. Awalnye mungkin aq merasa aneh ape pasal dipanggil teteh. Tp memang dia layak dengan panggilan itu. Keturunan Sunda, pun gelagatnya Sunda, dg suara lembut juga penuh perhatian ketika bicara. Hatinya, jangan ditanya lagi. Ini lah yg membuatku ingin menulis tentangnya. Teteh.
 Aku tak ingat betul cerita pertame pertemuan kami. Tp q rasa itu ketika kak Tya Cool sering mengajak ku ke kosan yang tak berape nak elok tp meneduhkan itu, ketika awal2 aq kuliah di UR. 3 bulan kemudian aq memutuskan pindah ke kos yg tak berape nak elok tp meneduhkan itu, bernama Ar-Royyan Dua, dengan nama beken ArDu. Pernah sekamar dengan teteh. Aq yang saat itu masih lugu (bhahaha), sangat menikmati saat2 sekamar dengan teteh.
Banyak hal yang bisa diteladani dari teteh. Dulu di kos yg kami sebut pondokan, masak pakai piket. Ade penduduk yang tak bisa makan dengan tambahan MSG karena alergi berat. Aq yang waktu itu belum dewasa (wkwkwk) tak merasa penting pulak nak memasak 2 versi. Tapi tidak dengan teteh, dia berinisiasi untuk memasak 2 versi, meski hanya untuk 1 orang. Duh teteh... baik banget siiih. Pada akhirnya, piketers lain pada ikut masak 2 versi. Duh indahnya ukhuah....
Cerita lain yang q dengarkan ketika selesai KKN. Teteh bercerita tentang program KKN mereka. Yg menarik minatku ada 1 program unik. Mengajar baca tulis. Apa uniknya? Ini bisa sebenarnya, kalau yang diajar adalah anak-anak usia sekolah. Tapi yang menjadi siswa mereka adalah para lansia yang buta huruf. Aq tak tau ini ide teteh atau bukan, tapi mendengarkan cerita teteh tentang program ini, aq dapat merasakan betapa besar semangat teteh, dan betapa pedulinya ia.
Timbang rasa, simpati, empati teteh yang tinggi sungguh membuat hati ini terpesona. Ah, mungkin dulunya hal-hal seperti ini tidak tersadari, tapi seiring bertambah usia, mulai menyadari perjalanan yang telah dilalui.
Dan ternyata teteh tak berubah, bahkan mungkin rasa2 itu semakin kuat mengakar. Tulisan ini pun terpikirkan oleh q untuk menuangkannya dikarenakan peristiwa beberapa hari lalu. Komen-komenan di fb. Peristiwa sangat biasa, tapi bagiku, luaaaar biasa.
Apanya yang istimewa bagi ku? Tentang tujuan teteh punya butik. "bisa bantu teman". Ah teteh, aq malu....
Sekali lagi y, bagi orang ini biasa saja, tp bagi aq nya luar biasa...
Masih banyak teh, tapi biarkan saja tinggal di ingatan ku. Biar lebih istimewa.

Thanks sudah singgah.

7 komentar:

Tinggalkan sepatah kata kat sini e....
Terime Kaseh