Rabu, 20 April 2016

Pencari Kebenaran

Bismillah
Salam'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Semoga kebaikan senantiasa Allah limpahkan kepada kita semua.

Weeks ago, aq dan teman se-kos ku dulu zaman kuliah yg juge blogger tenggelam-timbul (hahahah), bermufakat nak menuliskan sirah alias kisah para sahabat Rasulullah yang penuh inspirasi dan jejak kebaikan untuk dipelajari. Dan gue, kebagian si pahlawan dari Persia, sang Arsitek eh perencana maksud gue, perencana strategi khandaq dalam perang Ahzab. Udah tau siapa dia? Jangan cakap Prince of Persia yg film tu pulak e. hihii, gue kali yg kalau ingat persia ingatnya itu. huhuhuhu. Tp si strategy maker ini lebih keren, double kece pokoknya.
Demi menulis ini dg lebih baik, aq membaca dua sumber buku terbitan Al-Kautsar dengan penulis yg berbeda. Buku ni memang bukan full Biografi, tp paling tidak menguatkan kembali ap yg telah ku dapat sebelumnya di buku-buku lain ataupun kajian-kajian. Ok, just lets start the train!! eh!!

Dia adalah putra seorang petinggi (dan semestinya orang kaya u know) di daerah Isfahan, yaitu di sebuah desa yg bernama desa Ji. Nama lengkapnya Mabah bin Budzkhasyan bin Mousilan bin Bahbudzan bin Fairuz bin Sahrk Al-Isfahani. Panjang? Penat jg ngetik, lg penat sebut. Tp ni lah bagus nye orang2 sana tu, boleh hapal name2 kakek sampai kakek buyut sampai beberapa tingkat di atas. Kalau kite, ayahnye atok kite pun ntah tau ntah tidak. kan?
Oke, Mabah membaktikan dirinya sebagai penjaga api dalam agama Majusi.
Dan sahabat ni lebih kita kenal dg nama Salman Al-Farisi.
Menurut daku, Sahabat ni kalau dlm dunia pendidikan sains (ewah), memiliki sikap ilmiah yaitu Curiosity yg tinggi plus rasa tidak puas hati terhadap ap yg dianutnya,juga rela meninggalkan apa yg dimilikinya demi ap yg ingin dicapainya. Pun pasti, Allah telah anugerahkan hidayah ke dalam hatinya untuk senantiasa mencari kebenaran.

Dimulailah pengembaraan mencari kebenaran di usia yg mungkin masih belia (menurutku ini, karena di buku2 ini tak disebutkan pd umur brp, tp aq yakin masih belia karena mengingat perjalanannya yg sungguh panjang dan lama). Ketika itu sang ayah meninta Salman  (gue pakai nama tenar aj y) untuk meninjau sebidang tanah yg dimilikinya. Tp dlm perjalanan dia melewati sebuah gereja milik kaum Nashrani. Nah, karena sifat ilmiah nya itu td, dia pun masuk dan melihat ap yg Nashrani lakukan. Salman pun terkagum2 dan merasa kalau agama ini lebih baik drpd ap yg dianutnya. Alih-alih ke kebun, Salman malah mengikrarkan dirinya masuk Nashrani.
Setelah orang suruhan ayahnya membawa Salman balek, ia pun menyatakan pd ayahnya tentang kepindahan agamanya. Ayahnya yg tak rela dan tak suka lantas mengurung dan mengikat Salman. Tak lama berselang, Salman melarikan diri dan mengembara mengikut rombongan Nashrani yg berasal dari Syria.
Sampai di Syria, Salman tinggal bersama seorang uskup, belajar dan beramal. Tp ternyata, sang uskup tak sebaik yg disangka dalam hal beragama, karena sedekah2 yg dikumpulkan ternyata disimpan untuk pribadi, bukan dibagikan kpd yg berhak. Setelah uskup itu wafat, digantikan dg seorang uskup yg lain yang lebih baik, Salman membersamainya bahkan sangat mencintainya, sampai dekat ajal sang uskup. maka Salman pun bertanya apakah yg harus ia perbuat selanjutnya, ke manakah ia harus melangkah seterusnya. sang uskup pun mengatakan bahwa tak ada yg sama langkahnya dengannya kecuali seorang uskup yg tinggal di daerah Mosul.
Maka berlanjutlah perjalanannya, ke Mosul. Ia pun menemui sang uskup dan tinggal bersamanya untuk beberapa waktu. Sampai ketika ajal sang uskup mendekat, Salman pun kembali bertanya. maka sang uskup menyuruhnya menemui orang shalih yg tiggal di Nasibin.
Berkembara lagi, Nasibin pula tujuannya. Tinggallah ia di sana selama beberapa waktu pula, sampai ajal sang shalih. Sebelum wafatnya, sang shalih berpesan kepada Salman untuk menemui seorang pemimpin di Amuria, daerah Romawi.
Salman pun tinggal di Amuria beberapa waktu pula, sampai dekat ajal orang tersebut, dia pun mengatakan kpd Salman: " Anakku, tak seorang pun yang ku kenal serupa dg kita keadaannya dan dapat ku percayakan engkau padanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah yang berbatu hitam. Seandainya kamu pergi ke sana, temuilah dia. Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang; ia tidak mau makan sedekah, sebaliknya bersedia menerima hadiah. dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila kau melihatnya, segeralah kau mengenalinya."

Bagaimanakah perjalanan Salman selanjutnya? Stay tuned, ok! I need to go now. Gue sambung esok.
Tengkiu dearest yg dah singgah.
Wassalam.

Senin, 28 Maret 2016

Am I Introvert?

Bismillah
Salam'alaikum, semoga rahmat dan keberkahanNya melimpahimu

Beberapa waktu lalu aq membaca salah satu tulisan blogger melayu favorit q. She wrote about introvert. Know it? Manusia pembelajar ni, dah membagi manusia2 ke dalam beberapa kategori kepribadian. Kadang, lain sisi pandang, lain pulak kategoriny. Introvert ni ntah masuk part mane, saiya pun tak berapa nak mengerti. Anyway, yg penting ni salah satu bentuk kepribadian lah. Before this, i did read about this, cume entah mengapa after bace tulisan itu, pikiran ku jd betul2 mulai bekerja keras memikirkan diri ku. Ahaaaayyyy.
Introvert ni antonim nye Extrovert. Jd, introvert dg extrovert ni macam langit dg bumi. Setelah ku agak lebih memahami diri sendiri, mengertilah aq di mana kedudukan q. Ternyata oh ternyata, aq termasuk kategori introvert. Serius, gue ngiri pake banget sama extrovert. Mereka itu, bisa dg sangat mudah bergaul dg orang bahkan di tempat yg baru sekalipun. Me? Oh no. I need a lot time to adjust myself to a brand new place. Extrovert, mudah banget menjalin koneksi, mudah berkomunikasi, bisa berbasa-basi dg baik, dan kelebihan2 lainnya (ini menurut ku lho y).
Selain itu, ada hal2 lain yg membuat q menyadari btp introvert nya aq. Introvert lebih senang melakukan banyak hal dg sendiri; nonton, mengerjakan sesuatu. Extro justru meraih energi dalam keramaian. Gue, kadang bisa buntu. Tp tentu saja tdk sepenuhnya begitu. Kadang keramaian bisa memberikan banyak ide dan masukan. Ceplas-ceplos sama sekali bukan keahlian introvert. Introv lebih banyak diam dan menganalisa untuk kemudian bertindak. hufh!! penat wei. Tp, an introvert, kalau cakap bab2 yg memang passion nya, they can talk for hours, bisa penat si pendengar. hahah. And tentu saja, mereka bicara dengan penuh semangat. Kalau hal-hal yg tak diminati pulak, dia tetap mendengarkan, tp tak kan banyak respon lah. mungkin tak semua begitu, but thats me.
indeed
Aq rasa, para penggombal itu orang2 extrovert y? karena Introvert sangat tidak mudah meluahkan perasaannya. Sekalinya diluahkan, maka itulah isi hati sebenarnya.
I feel like i'm not 100% an introvert. Sebab katanya, Introv ni karena dia susah meluahkan kata2 secara langsung, they can write better. But i'm not. Perhatiin sendiri aj, pusing banget baca tulisan gue kan? hahaha Kalau bagian ini, rasanya memang harus perlu butuh banyak latihan menulis. right? Indeed.
This one definitly not me. wkwkwk
Tp menurutku, ada hal-hal dr intovert bisa diubah ke arah lebih baik (menuju sedikit extrovert). Meski memang, it's need a lot lot lot more effort than an extrovert. Kadang, bisa tenggelam lagi.
Katanya, menurut pembagian kepribadian ini, ada dua jenis lagi bersamaan dg Intro-Extro ini, salah satunya pribadi Thinker, yg satu lagi gue gak ingat. Mau tau lebih lanjut? Mau tau aja atau mau tau banget? hmmm. gue rasa, loe googling aj deh. hahaha

Sesungguhnya, ini hanyalah pembagian yang diklasifikasikan manusia. Tentunya, kita tak bisa membatasi banyak hal yang mungkin berbeda atau tak sesuai. Paling tidak, ini sedikit memberi guideline how to manage our own self. Yang pelaing penting adalah belajar lagi, lagi dan lagi.

 Tengkiu, gomawo yg dah singgah.


Sabtu, 02 Januari 2016

Nilai Jual

Bismillah
Salam'alaykum, semoga kebaikan senantiasa menaungi

Pbeh. bukan maen lame tak singgah blog. Nak cakap sibuk, tak lah sibuk betol. Sok sibuk ade lah. Tp, it's bukan salah gue sendiri yg sok sibuk, tp y gara2 susahnya jaringan jaman ini mau akses ke blog aj tak bisa-bisa. Entahkan salah laptop gue yg tak bisa nyambung, ataukah master firefox nye yg salah, tp pakai Opera pun tak mampu mengakses. Akhirnya bersarang-beranak pinak- lah blog q terabaikan. (padahal orang tak peduli pun).
Eh, sudah 2016 y. Awal taon, orang akan banyak bicara tentang resolusi. "apa resolusi mu tahun ini?". Akhirnya aq kepikiran jg mau buat. Tp sebenarnya, mau buat sesuatu tak mesti nunggu tahun baru, kan? tp its ok, grab the moment, mungkin bs lebih bersemangat. Anyway, bukan resolusi tahun baru yg hendak q ceriterakan. Itu ade waktunye nanti :D . Sebab nti tak nyambung  dg judul kat atas tu, kan?
Pertengahan bulan 12 kmrn tu, sekolah q ikut lomba Creativity n Trash Show (kalau tak salah tulis lah), yg diadakan oleh salah satu perguruan tingggi di pulau Bengkalis ni. Undangan untuk mengikuti telah didapatkan sebelumnye sekitar bulan Oktober. Bersebab agenda nye ini tentang 3R (reduse, re-use, n recycle) -panitia tak sebut memang 3R ni-, maka dibutuhkan waktu agak lama untuk menyiapkan produknya. Apelagi kategori yg sekolah q ikuti adlah Trashfashion (from Trash to Fashion). Entah kan ape pasalnye aq lah yg pd akhirnye bertanggung jawab untuk mengurus hal ini. Jadi, bahan pokok yang harus dipakai dlm membuat produknye sudah barang tentu 'sampah'.
Sebagai guru Biologi yg cinta pd alam ini (ehem), aq pun bersemangat nak mengikuti, meski otak kanan kalah siket dr otak kiri. Dengan penuh harapan bahwa agenda ini akan benar2 menyadarkan masyarakat betapa pentingnya mengurangi keberadaan sampah di muka bumi. Dengan beberapa murid q ajak bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yg ber'nilai jual', sebab di persyaratan dituliskan bahwa produk hendaklah memiliki nilai jual. Dalam pikiran q, mungkin jg pikiran mu, memiliki nilai jual bs berarti kalau orang tengok, ade yg hendak beli, pun aq berpikir bahwa produk haruslah sesuatu yg bisa digunakan untuk bepergian atau yg senada dengannya.
Berhubung mak q seorang penjahit, yg berarti banyak sekali tumpukan 'sampah' kain perca, maka q putuskan untuk membuat pakaian dg bahan dasar kain perca.

gunting-menggunting menjadi banyak
sambung-menyambung menjadi satu
pada akhirnya, mesin ini tak bisa digunakan karena kerusakan. T.T
aksesoris di ujung lengan
Seluruh cerita tak perlulah q ceritakan. Bertungkus-lumus berusaha demi 'nilai jual', sampai-sampai lelah tak dihiraukan, tenaga pun diforsir seharian, demi mengejar deadline, daaaan tumbanglah badan. Hampir seminggu tak bersentuh produk yg belum jadi itu, sampai-sampai aq pun pasrah kalau tak bisa ikut lomba. Tp untunglah, agenda diundur, jd masih punya waktu menyelesaikan.
Alhamdulillah akhirnya dapat terselesaikan. Karena baru pertama mencoba, hasilnye memang kurang memuaskan bagi ku, tp setidaknya ini bagian dari pembuktian diri akan kepercayaan pd diri sendiri, harus diapresiasi, kan? Untuk aksesoris kepala, koran bekas kami digunakan untuk membuat topi.
Pada akhirnya, kami memang tak dapat juara. Memang, kalau ditengok-tengok produk q sungguh sederhana. Kontestan lain sungguh penuh kreasi, dr berbagai 'sampah' semacam koran, botol air, plastik, dedaunan, goni benang yg jadul itu, pipet minuman, dsb...
Tp y, aq agak bingung dg syarat memiliki 'nilai jual'. Rata-rata produk yg sangat kreatif itu memakai standar Lady Gaga (lebih kurang menurutku, mahal y kan?). Nah masalah nya (ini pikiran q aj lho), siapa yg mau pakai baju dari koran melambai-lambai bawa kondangan? atau siapa yg mau pakai dg aksesoris memberatrkan sehari-hari jalan-jalan? dsb dsb. Nah, di sinilah menurutku agak gimanaaaaa gitu! Ah, sudahlah! sama sekali tak mengungkit apapun, cuma itu agak membuat q tak habis pikir.
Anyway, these are my products. Untuk yg laki-laki aq buat rompi dan untuk aksesoris kami buat topi. Untuk perempuan juga menggunakan aksesoris topi dari koran bekas. Q dengar ade yg cakap gamis itu tidak memakai kain perca melainkan kain utuh. Padahal sambung-menyambung perca-perca itu menjadi satu dari sabang sampai merauke (eh!), sehingga jadi bagian bawahan gamis itu sungguh menyita tenaga dan waktu, jg mencuri kesehatan ku. uhuk!!


What do u guys think? Isn't it yeppeo? :D













Tengkiu dah singgah....
salam.
LF