Bismillahirrahmanirrahim
liburan jauh kedua; Toba. hehe |
catatan ini kubuat untuk diriku, sebagai pelampiasan perasaanku.
9 Agustus 2023, tepat 3 tahun pernikahan.
masih berdua, menanti untuk bertiga. kadang menunggu membuat aku kehilangan kepercayaan diri. aku ragu kepada diri sendiri, mampukah aku bersabar.
sungguh hanya kepada Allah aku keluhkan segala rasa sedih yang melanda. berbagai usaha dilakukan, namun tak kunjung membuahkan hasil.
memang, aku sungguh tau dan paham bahwa ini adalah bagian yang tak kuasa aku kontrol, karena hal-hal ini adalah kehendak Allah. kalau Allah berkehendak, maka jadi, kalau Allah belum berkehendak, maka belum jadi. aku tentu paham itu. tapi iman yang setipis tisu, tak mampu membendung air mata yang selalu ingin tumpah, apalagi pas jadwal menstruasi datang. dengan hormon tertentu yang meningkat makin membuat mood sedih menjadi-jadi.
adek yang menikah sama denganku sudah 2 tahun anaknya. adekku yang menikah setahun kemudian sudah mau setahun anaknya. aku sayang ponakan-ponakanku. tapi sesekali hati juga pedih. apalagi sebentar lagi adekku yang satu lagi juga akan menikah. aku berusaha menguatkan hati. mengingat usia yang sudah semakin tua, kadang yang terpikir; ya Allah, apa aku berkesempatan punya anak? ah pikiran manusiawi yang aku berharap sekali Allah selalu memberi keampunan.
aku menikah di usia 30 lebih beberapa bulan. jadi yang aku bayangkan, menikah, langsung bisa punya anak. aku khawatir, jangan-jangan aku tidak lulus ujian menanti jodoh, maka aku harus remedial lagi pada ujian menunggu. hiks.
iya aku tau, banyak orang lain yang lebih lama penantiannya. bahkan ada temanku yang bahkan belum datang jodohnya. aku tau orang lain bisa jadi lebih berat ujiannya. aku di sini hanya mengeluarkan keluh-kesahku. kepada Allah aku memohon ampun. aku memohon ampun ya Allah atas kesedihanku. aku sungguh benci ketika aku bersedih atas hal ini padahal aku tau yang aku sedihkan adalah hal di luar kontrol ku. kadang kesedihanku bukan lagi karena belum kunjung punya anak, tapi karena aku merasa bodoh kenapa aku bersedih.
Rabbi, sungguh peunjukMu lah yang selalu ku pohonkan
ampunkan dosa-dosaku, ampunkan dosa-dosa suamiku. karuniakan kami kesabaran tanpa batas. karuniakan kami iman tanpa logika. karuniakan keberkahan kepada kamu. dan tentu ya Allah, aku memohon zuriat yang sholeh-sholeha. aku yakin Engkau Maha Kuasa. mudah sekali bagiMu meniupkan ruh ke dalam rahimku. mudah sekali. tak boleh aku ragukan itu. ampunkanlah dosa-dosaku ya Rabbi. 😭😭😭
Thanks for sharing your expertise in such a relatable manner.
BalasHapus