Pada harap harap yang belum berwujud,
Selamat tinggal...
Pada asa yang jangan sampai putus,
Pada do'a yang jangan sampai lupa,
Semoga hari-hari ke depan adalah kebaikan, penuh keberkahan.
Memang, hati hendaknya seluas lautan. |
Aiiih, nak bepuisi kaedahnye.
Anyway, what did this year left me with? Bahasa apa ni?
Aku rasa di 2019 ini aku belajar banyak sekali hal. Terutama di bulan2 penghujung.
Ini tahun yang menurutku bersimbah air mata. Like i said, especially bulan2 penghujung. I learned to be more humble, more shabr, more berlapang hati. Eh what i mean is aku memohon sungguh kepada Allah yang Kuasa atas segala hal, agar mengaruniakan aku kesabaran, juga kelapangan hati untuk menerima segala hal yang Dia tetapkan. Mudah? Bagiku tidak. Pedih terkadang.
Tahun ini juga aku belajar untuk menjadi lebih baik. Untuk lebih menyadari hakikat hidup; mengapa? Untuk apa? Terlambat? Better than never. Apalagi ketika melihat orang-orang sekitar bertambah baik, hebat dalam banyak hal. Aku ngiri, maka aku harus apgred diri.
And life ia always unexpected. Kerja nya Allah. Selalu luar biasa. Tahun ini, menjadi tahun aku merasakan first flight. Hihihi. So unexpected. Ini benar-benar tak disangka. Akhirnya di Lembang, mengenal sosok ustadz Lukmanulhaqim. Dibuat tertawa di majelisnya, dibuat menangis sesenggukan dalam majelisnya. Bertemu saudara se-SLC sebagai keluarga besar Sygma Daya Insani. Bertemu CEO nya yg humble (juga istrinya). Hafizh yang tak bisa melihat. Didoakan banyak orang. Aaaah. Luar biasa.
Entah kenapa (aku meraba-raba sebabnya), tahun ini aku merasakan betapa nyungsep nya kepercayaan diri ku yang sesungguhnya memang tak tegak pon. Tapi tak boleh menyerah. I'm try to ignore lingkungan, dan berperang dengan mental sendiri.
Dan penghujung 2019 ini, tak ingin ku akhiri dengan derai air mata. Berharap pada Nya semoga kelapangan hati Dia karuniakan kepada hambaNya yang naif dan dhoif ini. Aamiin
Tengkiu 💞💞
Keep fighting, best luck and May God bless you.❤
BalasHapusTengkiuuuu
HapusAamiin